Merawat sapi potong dengan benar sejak usia pedet (anak sapi) hingga siap jual merupakan kunci utama untuk mendapatkan hasil penggemukan maksimal dan keuntungan optimal.
Banyak peternak pemula yang gagal bukan karena kekurangan modal, melainkan karena kurang memahami tahapan perawatan yang benar. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dalam merawat sapi potong secara efektif dari awal hingga siap panen.
1. Pemilihan Bibit atau Pedet Berkualitas
Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih pedet berkualitas baik. Pedet yang sehat akan lebih cepat tumbuh dan efisien dalam mengubah pakan menjadi daging.
Ciri pedet yang baik:
- Tubuh proporsional, tidak terlalu kurus atau gemuk.
- Mata jernih, aktif, dan responsif.
- Tidak ada luka, cacat, atau tanda penyakit pada kulit.
- Nafsu makan tinggi dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
Pedet hasil persilangan antara sapi lokal dan sapi impor seperti Limousin atau Simental biasanya memiliki performa pertumbuhan lebih cepat dan efisien.
2. Perawatan Pedet (Usia 0–6 Bulan)
Pada tahap awal, fokus utama adalah menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem imun pedet.
Langkah perawatan:
- Pastikan pedet mendapat kolostrum (ASI pertama) dalam 2 jam setelah lahir, karena mengandung antibodi penting.
- Setelah 3 hari, berikan susu tambahan atau susu pengganti dua kali sehari.
- Umur 2 minggu ke atas, mulai kenalkan pakan padat seperti dedak halus atau konsentrat starter.
- Pastikan kandang pedet kering, bersih, dan tidak lembap untuk mencegah penyakit diare.
Peternak juga sebaiknya memberikan vaksin dan vitamin sesuai anjuran dokter hewan.
3. Fase Pertumbuhan (6–12 Bulan)
Pada usia ini, sapi mulai membutuhkan pakan tinggi protein dan energi untuk membentuk otot serta jaringan tubuh.
Pakan yang disarankan:
- Hijauan segar: rumput gajah, odot, atau daun turi.
- Konsentrat: campuran dedak, jagung giling, bungkil kelapa, dan ampas tahu fermentasi.
- Tambahan mineral blok dan air bersih tanpa batas.
Berikan pakan minimal 10% dari bobot tubuh sapi per hari, dengan perbandingan 70% hijauan dan 30% konsentrat. Pastikan juga sapi mendapat sinar matahari pagi untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga metabolisme tubuh.
4. Fase Penggemukan (12 Bulan ke Atas)
Ini adalah masa paling krusial karena menentukan hasil akhir saat sapi dijual. Pada fase ini, fokus utama adalah meningkatkan berat badan harian (Average Daily Gain/ADG) secara efisien.
Strategi penggemukan:
- Gunakan sistem Total Mixed Ration (TMR), yaitu campuran hijauan, konsentrat, dan bahan tambahan dalam satu pakan homogen.
- Berikan pakan fermentasi seperti silase jagung atau jerami padi fermentasi untuk meningkatkan kecernaan.
- Cek bobot sapi setiap dua minggu untuk memantau pertumbuhan.
- Jaga agar sapi tidak stres dengan lingkungan yang tenang dan kandang cukup luas.
Peningkatan berat badan ideal adalah 0,8–1,2 kg per hari tergantung jenis dan pakan yang diberikan.
5. Perawatan Kesehatan dan Kebersihan Kandang
Kesehatan sapi potong sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan. Kandang harus dijaga agar selalu kering dan bebas dari genangan air.
Tips kebersihan kandang:
- Bersihkan kotoran setiap pagi dan sore.
- Gunakan alas lantai semen miring agar mudah mencuci kotoran.
- Semprot desinfektan secara berkala untuk mencegah lalat dan bakteri.
- Sediakan area khusus untuk makan, minum, dan istirahat.
Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi, dan pemberian vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh sapi.
6. Penentuan Waktu Panen
Waktu ideal untuk menjual sapi potong biasanya setelah bobot mencapai 300–400 kg atau saat sapi berumur sekitar 18–24 bulan. Namun, hal ini tergantung pada tujuan usaha — apakah untuk pasar daging biasa, kurban, atau penggemukan jangka pendek.
Sebelum dijual, pastikan sapi dalam kondisi sehat, bulu mengkilap, dan memiliki nafsu makan baik. Sapi yang tampak bugar akan memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar.
7. Kemitraan untuk Efisiensi dan Pemasaran
Banyak peternak menghadapi kendala pada tahap akhir, terutama dalam hal pemasaran dan manajemen biaya pakan. Untuk itu, bergabung dalam program kemitraan bersama Ghaffar Farm dapat menjadi solusi tepat.
Melalui kemitraan ini, peternak akan mendapatkan:
- Pendampingan teknis mulai dari pemilihan pedet hingga panen.
- Akses pakan berkualitas dan bahan fermentasi siap pakai.
- Pelatihan penggemukan berbasis nutrisi dan manajemen kandang.
- Akses ke pasar sapi potong dengan harga kompetitif.
Kemitraan seperti ini membantu peternak pemula maupun berpengalaman untuk fokus pada perawatan harian tanpa khawatir soal teknis dan pemasaran.
Kesimpulan
Merawat sapi potong dari pedet hingga siap jual membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan pemahaman tentang pakan, kesehatan, serta manajemen kandang. Setiap fase pertumbuhan memiliki kebutuhan yang berbeda dan harus dikelola dengan disiplin agar hasilnya optimal.
Dengan menerapkan langkah-langkah praktis di atas dan menjalin kemitraan bersama Ghaffar Farm, peternak dapat meningkatkan efisiensi usaha, menekan risiko kerugian, dan meraih keuntungan maksimal dari bisnis sapi potong yang berkelanjutan.